Text
Chocoblood : Saat Coklat Senilai Darah
"Tahan napasmu sekarang. Kami serius. Satu gerakanmu salah, maka kau meneteskan darah. Duduk yang manis di jok belakang, kencangkan sabuk pengaman. Penjahat-penjahat itu mengejar kita semua di belakang sana. Kalau kau berpaling dan tak memeluk lututmu, kami tak bisa menggaransikan nyawamu sampai di rumah!"
Kekacauan terjadi di Kota Bogor. Ada suara tembakan yang memekakkan telinga, jembatan yang putus, dan ada ledakan di rumah sakit. Di sana pula, Indra menemui mimpi buruk sebelum hari pernikahannya. Sindikat pembunuh bayaran sedang membidik senapan lasernya kepada Fitri, Sang Calon Istri. Detik demi detik, rasanya peluru menghantui. Semakin lama Indra memerangi, semakin terkuak dendam lamanya sendiri.
Tunggu .... Apa Fitri bilang? Penjahat itu mengincar resep cokelat ibunya? Memangnya, kini sudah mengabur batasan antara cokelat dan darah?
Tidak tersedia versi lain