Bencana gempa yang memorak porandakan Yogyakarta pada tahun 2006, menyimpan banyak kisah dan kepiluan. Roman sederhana ini hanya sedikit tamsil dari ribuan kisah yang luluh lantak. Di mana cinta menjelma sesuatu yang sangat sulit untuk dieja kecuali oleh hati yang penuh ketulusan. Bagi Milati, cinta tak ubahnya garis waktu yang dimulai selepas subuh. Kehidupan menggeliat, kisah-kisah berakrobat…
Keputusasaan adalah bagian dari diri manusia, dan pikiran-pikiran liar, yang kemudian menjadi cerita-cerita absurd dan tragis, muncul dari keputusasaan itu. Begitulah cerita-cerita dalam buku ini muncul. Buku ini membuat pembacanya terbahak-bahak di rumah duka, tergila-gila kepada benda mati, lalu sampai pada titik jenuh sebagai seorang manusia.
Tiga hari selepas janin yang dikandungnya selama sembilan bulan menguap begitu saja dari rahim—membuat perutnya kempis seperti balon bocor, Surati mendengar tangisan bayi dari burit rumah. Begitu nyaring. Tangisan itu berasal dari bonggol pohon mahoni yang mengembung serupa perut hamil. Janinnya yang hilang tiga hari silam itu rupanya telah dipindah oleh tangan gaib ke bonggol pohon, begitula…